Pagi ini, 26 November 2012 sekitar jam 06.00 WIB, saya keluar rumah bersama Risma,anak ku. Setiap pagi, aku mengantar anak ku ke sebuah Sekolah SDN di Tamanan, Kota Pasuruan.
Begitu jam menunjukkan pukul 06.15 WIB, langsung aku berangkat menuju ke Pandaan tempat kerjaku. Sama hal nya setiap hari ku lalui jalur yang sama. Setibanya di Swadesi Bangil, aku melihat seorang anak yang melambaikan tangannya dengan tujuan agar orang orang yang lewat mau memberikan bantuan berupa tumpangan.
Sesaat perhatian ku tertuju kepada si anak. Entah karena apa, tiba tiba aku menurunkan kecepatan kendaraan ku, sebuah sepeda motor Honda Supra X. Tanpa aku tanya terlebih dahulu, si anak langsung menanyakan tujuanku : “Pak, numpang ke Pasar ya Pak…?” (dengan logat Jawa nya yang sangat kental). Secara spontan, aku pun menjawab : “Ayo naik”. Begitu si anak naik, aku berkata : “Awas jatuh lo…!”.
Sesaat setelah naik ke sepeda motor, kami pun terlibat dialog singkat dimana aku bertanya, dia menjawab :
Aku : “Kenapa gak sekolah ?”
Anak : “Masuk siang Pak” (red : jam 13.00 siang).
Aku : “Dimana sekolah mu ?”
Anak : “Di SMP ......... Pak”
Aku : “Kelas berapa ??”
Anak : “Kelas Satu Pak”
Aku : “Ngapain ke pasar ??”
Anak : “Kerja Pak, angkat angkat barang Pak”
Seketika itu juga aku tersentak kaget dan berpikir dalam hati. Wah, gila benar. Kejam juga dunia ini ya ? Anak sekecil itu harus bekerja di pasar untuk mengangkat angkat barang, untuk membantu orang tuanya mencari uang. Sekilas teringat saya akan lagunya Iwan Fals : ‘Anak sekecil itu berkelahi dengan waktu, demi satu impian yang kerap ganggu tidurmu….’
Tak lama berselang, sampailah kami di depan Pasar BAngil. Langsung aku bertanya kepada si anak : “Di sini ya ??”. Dia pun kembali menjawab dengan logat Jawa yang khas: “Iya Pak, terima kasih ya Pak”. Saya jawab : “OK, hati-hati ya…!”.
Setelah anak tersebut turun, aku pun kembali memacu sepeda motor menuju kantor …..Sekarang sampailah aku di kantor.
“Dalam hidup, kita perlu melihat ke atas, untuk membakar semangat kita mencapai yang terbaik. Dan melihat ke bawah, untuk mengucapkan syukur kepada Tuhan atas apa yang sudah dianugerahkanNya kepada kita untuk kita nikmati”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar