Kamis, 29 November 2012

Kejamnya Hidup Ini


Beberapa hari yang lalu saya mendengar berita tentang seorang teman yang tega menjual temannya sendiri sebagai pelacur. Dia beralasan bahwa itu dia lakukan semata-mata karena ingin membantu temannya sendiri. Bukan itu saja yang saya kagetkan melainkan yang dijual oleh temannya sendiri kali ini adalah seorang anak laki-laki yang masih duduk di bangku SMK.

Si korban yang juga masih temannya sendiri ini mengaku bahwa dirinya memang butuh uang untuk biaya hidupnya. Memang Negara ini sudah tidak menjamin lagi kesejahteraan para warganya, sampai-sampai seorang pelajar mau menjual dirinya kepada tante-tante girang.

Polisi berhasil mengamankan korban berkat laporan warga yang yang sudah resah dengan ulah tersangka yang kerap menjual para remaja sebagai pelacur. Tersangka yang berprofesi sebagai montir dalam sehari-hari ini mampu meraup untuk 40% dari hasil menjual temannya sendiri ini. Polisi juga mengamankan barang bukti uang tunai sebesar 500 ribu rupiah yang merupakan bayaran dari sang pelanggan.

Wah memang sudah sadis banget dunia ini teman tega menjual temannya sendiri hanya karena uang dan keuntungan, tidak ada lagi yang menganggap moral sebagai landasan hidup mereka. Kurangnya perhatian pemerintah akan dunia para remaja juga sebagai alasan utama masih adanya prostitusi dibawah umur sampai anak sekolahan bisa masuk dalam dunia gelap seperti itu.

Belum lagi juga masih banyaknya tempat-tempat seperti hotel-hotel yang kurang mengadakan pengawasan masuk kamar yang menyebabkan maraknya penjual remaja untuk memuaskan nafsu orang orang bejat itu. Oleh sebab itu peran masyarakat sebagai lapisan pelindung para remaja juga di perlukan dalam hal ini.

Bukan itu saja peran orang tua juga amat diperlukan dalam hal edukasi masalah-masalah seperti ini. Seperti memberikan kemantapan iman, edukasi seks dan selalu menuntun anak dalam hal pergaulan mereka. Jangan orang tua sibuk sendiri dengan pekerjaan mereka sampai- sampai anaknya sendiri tidak diperhatikan.

Dari kejadian prostitusi ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa memang masih ada hal-hal yang lebih penting dalam dunia ini tidak sekedar omong-omong politik yang gak jelas, kejujuran para dewan yang juga tidak bisa dipercaya dan antek-anteknya yang masih saja membuat Negara ini amat ruwet. Ingat nasib bangsa ini nanti juga akan diperjuangkan oleh para remaja lho. Saat ini nasib Negara dan remaja dipertaruhkan. Kalau masih saja ribet gini mau jadi apa Negara kita yang kita cintai ini.

Tangisan untuk indonesiaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar