Rabu, 25 Juni 2014

DEBAT KE 3 ( Menyoroti kata NASIONALISME )

Prabowo : "apa tindakan anda terhadap permasalahan kita dengan negara lain dilaut china selatan..?"

jokowi : "kalau tidak ada untung,gak usah ikut campur..!"

Prabowo bertanya lagi : "tapi ini menyangkut wilayah kita dilaut china selatan yang diklem pihak asing..!"

jokowi : "ya kita bantu secara diplomasilah para negara sahabat kita,tapi kalau tidak menguntungkan lebih baik tidak ikut campur!"

Prabowo tersenyum..

jokowi tidak faham arah pertanyaan prabowo,makanya tidak nyambung malah membicarakan konflik negara lain..

Dilaut china selatan terdapat jajaran kepulauan milik NKRI.
Susunan kepulauan itu selalu menjadi rute kami warga kalbar khususnya kami diwilayah pantura yakni singkawang dan sambas untuk sampai ke batam.

Kepulauan natuna,disana ada pulau ranai,mbidai,tambelan dan lain lain sampai ke kepulauan riau dan batam..

beberapa waktu lalu,china mengeluarkan paspor negaranya dengan gambar peta wilayahnya mencakup natuna!
Hal ini membuat indonesia meminta china agar membuat klarifikasi peta paspor tersebut.

Ini masalah serius negara!!

Jokowi sebagai capres tidak tau? Padahal ini masalah real,,!

makanya prabowo menasehati jokowi setelah mempreteli intektualnya..
"jadi anda mengakui bahwa bu mega menjual aset penting negara,satelit itu aset penting negara dan kita punya,,?"
jokowi jawab "saya rasa kondisi bu mega dalam pertimbangan negara sedang krisis moneter,semua negara mengalami waktu itu.. Sehingga beliau menjual satelit..!"
prabowo "ya,, itu berarti anda mengakui bahwa bu mega telah menjual aset penting negara,tahukah anda bahwa satelit adalah aset penting tidak hanya bidang sipil,ekonomi dan informasi tapi terlebih lagi kita butuhkan dalam pertahanan militer..?!"
jokowi cuma jawab glagapan "saya rasa kita dalam posisi terdesak waktu itu,dan terpaksa dijual tapi nanti bisa kita beli kembali tentunya dengan harga yang sesuai.."

ckckck..
Indonesia tau bahwa istana kepresidenan disadap intelejen australia pun dari majalah!
Dari majalah!
Kenapa?
Karena tak ada lagi alat pengaman yang mendeteksi aktivitas negatif dari angkasa.

Dan sekarang..
Karena lemahnya sistim pertahanan dan pengawasan intelejen kita,jokowi tidak tau pulau natuna telah di flot peta china.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar