Rabu, 25 Juni 2014

Tiga Hal Dalam Tiga Bulan Pertama Ketika Prabowo Menjadi Presiden : Sebuah Prediksi Tasniem Fauzia (Nijmegen, Belanda)


  1. Rencana untuk renegosiasi yang tegas untuk kontrak karya dengan perusahaan asing (seperti freeport) yang selama ini menjadi serigala penghisap darah kemakmuran masyarakat Indonesia timur. Ingat! Kita hanya mendapat 1% royalti dari freeport, seharusnya kita dapat 99% dan mereka pulang dengan 1%, karena itu adalah tanah kita, tanah kelahiran saudara kita di Papua. Harusnya rakyat Indonesia menjadi kaya di ladang emas, dan kenyang di lumbung padi sendiri, bukan sebaliknya menjadi miskin dan lapar. Bangsa kita sudah terlalu lama diinjak-injak oleh Freeport.
  2. Akan mulai memulangkan TKI kembali ke Indonesia dan mulai menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Mungkin terdengar seperti lelucon, mengingat TKI menyumbang devisa terbesar di negeri ini. Tapi saya cukup yakin, sosok nasionalis utuh seorang Prabowo, akan lebih mementingkan martabat rakyat Indonesia yang menjadi TKI ketimbang menerima devisa dari perjuangan berdarah mereka di negeri orang. Ingat! sudah berapa TKI yang dihina, dibunuh, disiksa, dikurung, dipancung, diperkosa, dipenjara. Bangsa ini bukan bangsa kuli, bangsa ini adalah bangsa yang besar, pemenang yang bermartabat; devisa bukan segala-galanya.
  3. Pemberhentian impor pangan seperti garam, beras, singkong, ikan, bawang dan lain-lainnya. 
    Sehingga petani dan nelayan akan lebih makmur kembali kehidupannya seperti seharusnya. Ingat mereka adalah 40% persen bangsa Indonesia. Yang artinya sekitar 96 juta kehidupan ekonomi rakyat kecil akan terangkat. 

Catatan kecil di pagi hari ini ini adalah prediksi saya, sekaligus doa.

Salam Damai dan Selamatkan Indonesia,
Tasniem Fauzia Rais
Nijmegen, Belanda

PETA PENGUASAAN KEKAYAAN BUMI INDONESIA ( Tasniem Fauzia )

Jika anda masih tertawa mendengar kata bocor yang selalu didengung-dengungkan oleh capres nomer 1, maka sungguh, anda akan menyesal, karna anda berarti sedang menertawakan keadaan negara anda sendiri yang sedang menangis, anda sedang menertawakan rakyat kita yang miskin dan sengsara hidupnya, anda berarti belum mengerti tentang keadaan pedih negara kita saat ini.

Saya memang cuman Ibu rumah tangga, tapi saya mau membaca.
Mari teman-teman kita perbanyak membaca supaya kita bisa mengerti duduk permasalahan bangsa kita saat ini yang sangat urgent.

Saat ini Indonesia memang sudah merdeka, tapi mengapa rakyatnya masih miskin? Mengapa bangsa kita kok selalu tertindas di negeri yang kaya raya ini ? Ini karna kita sedang dijajah, tapi memang bukan dalam bentuk penjajahan fisik seperti jaman dulu, penjajahan yang ada sekarang ini adalah dalam bentuk korporatokrasi internasional di negara-negara berkembang salah satunya Indonesia.

Negara kita sudah puluhan tahun dijajah oleh korporatokrasi asing, dan kita memang butuh pemimpin yang berani melawan korporatokrasi asing ini.

Apa itu Korporatokrasi asing? Korporatokrasi adalah sebuah sistem kekuasaan yang di kontrol oleh korporasi besar, bank internasional dan pemerintahan. (Noam Chomsky, Media Control, Second Edition: The Spectacular Achievements of Propaganda, 2002)

Korporatokrasi adalah pengendalian suatu negara adidaya di suatu negara berkembang, salah satunya dengan memberikan bantuan pinjaman uang dan menguasai kekayaan alamnya. Korporatokrasi besar tersebut akan dengan leluasa mengarahkan kebijakan suatu negara demi mendapatkan keuntungan maksimal. (Bisa di-google dengan memasukkan kata sandi "Corporatocracy in Indonesia", ngenes banget kondisi kita saat ini)

Bayangkan, di foto ini kita bisa lihat kekayaan sumber daya alam di Indonesia yang telah dikuasai oleh korporatokrasi internasional.

Kalau dulu sebelum kita merdeka tanggal 17 Agustus 1945, kolonialisme adalah berbentuk penyiksaan fisik, sekarang ini di jaman globalisasi, penjajahan kepada negara-negara berkembang adalah bentuk dominasi negara asing dan negara adidaya di negara-negara berkembang. Kekayaan kita dikuras dan digerus terus oleh pihak asing, uangnya mengalir ke asing, dan negara kita tidak dapat apa-apa.

Kalau jaman VOC dan jaman penjajahan Belanda dulu ada Amangkurat I dan Amangkurat II yang berkhianat kepada negara dengan menjadi antek Belanda, untuk memperkaya dirinya sendiri, sekarang pun tidak ada bedanya. Ada elite-elite politik yang memang berkhianat dan menjadi antek aseng.

Ditambah lagi ini terjadi karna pemimpin saat ini yang kurang tegas dengan kekuatan negara asing. Harus ada pemimpin yang berani untuk melawan korporatokrasi dunia yang berusaha mengacak-ngacak kesatuan negara kita.

Indonesia harus bisa belajar dari negara-negara bermartabat seperti Malaysia, Iran, Venezuela, Argentina, Bolivia, China, Ekuador dan India yang berani menolak untuk bergantung kepada asing, menolak tawaran pinjaman dari IMF dan World Bank yang sangat mengikat dan merugikan negara.

Indonesia merindukan pemimpin yang berani dan tegas, seperti Soekarno dulu, yang tidak tunduk kepada asing.Mari teman-teman kita berdoa, semoga Indonesia masih bisa diselamatkan.

Nasib bangsa ini ditentukan oleh pemimpinannya. Ke mana dia akan membawa kita 5 tahun ke depan. Jika Prabowo Subianto menjadi presiden kita 2014-2019 nanti, insya Allah Indonesia akan bisa keluar dari cengkraman dan kungkungan korporasi asing di negara kita, tidak ada lagi penjualan kekayaan alam, mulai dari hasil hutan, laut, pertambangan, dan energi ke pihak asing yang merugikan negara. Karna dia 100% bisa dibuktikan kesetiaannya kepada negara, tidak ada korporatrokrasi asing yang mem-back up dia saat ini. Dia hanya mengabdi untuk negara dan rakyat Indonesia. Bukan untuk negara asing.

#selamatkan_indonesia
#korporatokrasi_di_indonesia

Tasniem Fauzia,
yang sedang prihatin,
20 Juni 2014
Nijmegen, Belanda

DEBAT KE 3 ( Menyoroti kata NASIONALISME )

Prabowo : "apa tindakan anda terhadap permasalahan kita dengan negara lain dilaut china selatan..?"

jokowi : "kalau tidak ada untung,gak usah ikut campur..!"

Prabowo bertanya lagi : "tapi ini menyangkut wilayah kita dilaut china selatan yang diklem pihak asing..!"

jokowi : "ya kita bantu secara diplomasilah para negara sahabat kita,tapi kalau tidak menguntungkan lebih baik tidak ikut campur!"

Prabowo tersenyum..

jokowi tidak faham arah pertanyaan prabowo,makanya tidak nyambung malah membicarakan konflik negara lain..

Dilaut china selatan terdapat jajaran kepulauan milik NKRI.
Susunan kepulauan itu selalu menjadi rute kami warga kalbar khususnya kami diwilayah pantura yakni singkawang dan sambas untuk sampai ke batam.

Kepulauan natuna,disana ada pulau ranai,mbidai,tambelan dan lain lain sampai ke kepulauan riau dan batam..

beberapa waktu lalu,china mengeluarkan paspor negaranya dengan gambar peta wilayahnya mencakup natuna!
Hal ini membuat indonesia meminta china agar membuat klarifikasi peta paspor tersebut.

Ini masalah serius negara!!

Jokowi sebagai capres tidak tau? Padahal ini masalah real,,!

makanya prabowo menasehati jokowi setelah mempreteli intektualnya..
"jadi anda mengakui bahwa bu mega menjual aset penting negara,satelit itu aset penting negara dan kita punya,,?"
jokowi jawab "saya rasa kondisi bu mega dalam pertimbangan negara sedang krisis moneter,semua negara mengalami waktu itu.. Sehingga beliau menjual satelit..!"
prabowo "ya,, itu berarti anda mengakui bahwa bu mega telah menjual aset penting negara,tahukah anda bahwa satelit adalah aset penting tidak hanya bidang sipil,ekonomi dan informasi tapi terlebih lagi kita butuhkan dalam pertahanan militer..?!"
jokowi cuma jawab glagapan "saya rasa kita dalam posisi terdesak waktu itu,dan terpaksa dijual tapi nanti bisa kita beli kembali tentunya dengan harga yang sesuai.."

ckckck..
Indonesia tau bahwa istana kepresidenan disadap intelejen australia pun dari majalah!
Dari majalah!
Kenapa?
Karena tak ada lagi alat pengaman yang mendeteksi aktivitas negatif dari angkasa.

Dan sekarang..
Karena lemahnya sistim pertahanan dan pengawasan intelejen kita,jokowi tidak tau pulau natuna telah di flot peta china.