Selasa, 19 Februari 2013

10 Alasan Kurikulum 2013 Sulit Diimplementasikan


Banyak kalangan pendidikan menyatakan “Permasalahan mendasar kegagalan implementasi kurikulum ada pada proses pembelajaran di kelas”. Silabus sebagai pengejawantahan kurikulum agar guru melakukan proses pembelajaran di kelas, memegang peranan yang sangat penting.
Dalam kerangka implementasi kurikulum 2013 di uji publik, silabus akan disiapkan Kemendikbud dengan menyusun buku panduan guru. Silabus yang disiapkan akan disusun berdasarkan tema dan berisikan kompetensi dasar, indikator, kegiatan pembelajaran dan penilaian, alokasi waktu dan sumber belajar.
Melihat contoh silabus yang diberikan di uji publik, dapat dicermati sebagai berikut:
  1. Pembagian alokasi waktu yang “glondongan” disetiap minggu 35 menit x 30 jam pelajaran, berpotensi membingungkan para guru. Guru mesti merancang pembelajaran yang runut untuk menyampaikan kompetensi disetiap harinya. Kerunutan penyampaian kompetensi tersebut, sebuah sistematika agar siswa tidak menerima materi yang meloncat-loncat, kurang fokus pada tema dan guna memenuhi ketuntasan kompetensi.

  2. Indikator yang dibuat tertulis miskin variasi. Terlihat jumlah indikatornya saja yang banyak, tetapi sebetulnya sama, hanya objek dari materinya saja yang berlainan.

  3. Indikator untuk setiap kompetensi dasar, kebanyakan masih dalam satu ranah pembelajaran saja. Bagaimana mungkin siswa bisa membedakan karakteristik fisiknya dengan karakteristik orang-orang disekitarnya, tanpa dia mengenal terlebih dahulu elemen pembentuk karakteristik fisik dirinya, temannya, keluarganya dan sebagainya.

  4. Setiap kompetensi dasar belum secara holistik diukur pada domain sikap, ketrampilan dan pengetahuan. Misalnya: Kompetensi mendengarkan (B. Indonesia), yang diukur “Bagaimana siswa bersikap dan mengambil sikap duduk dalam mendengarkan”. Itu berarti siswa bisa menjaga ketenangan dan duduk dengan baik pun akan dinilai baik, walau pikirannya kemana-mana dan tidak bisa mengungkapkan lagi apa yang dibicarakan?!

  5. Ketidak sesuaian indikator dan kompetensi dasar, seperti pada kompetensi dasar PPKn tertulis “Menyajikan kebersamaan … dst” dengan indikator yang dipilih ada 3 dan sama semua, yaitu “Menyebutkan sikap kebersamaan … dst”

  6. Kegiatan pembelajaran dan penilaian yang tiba-tiba muncul, seperti “Di dalam kelompok siswa menyebutkan alasan pentingnya mandi, potong kuku dan gosok gigi” walaupun tidak ada kompetensi dasar yang dapat dikaitkan dengan kegiatan tersebut. Kalau memang kegiatan ini merupakan perwujudan dari kompetensi dasar PPKn “Mengetahui tata tertib … dst”, perlu dikhawatirkan, para siswa akan melakukan mandi, potong kuku dan gosok gigi karena aturan (paksaan eksternal) bukan tumbuh dari kesadaran kebutuhan kesehatan dirinya.

  7. Sebenarnya Kemendikbud sudah memiliki identifikasi dan melatih banyak guru tentang model-model pembelajaran. Ada puluhan model pembelajaran, tetapi dalam contoh silabus di uji publik, tak satupun model pembelajaran digunakan. Mengapa? Dikhawatirkan pelatihan guru dan kurikulum ini tidak nyambung dan akhirnya guru sendirilah yang harus menyambungkan.

  8. Kegiatan pembelajaran belum mengidentifikasikan siswa bisa belajar dengan menyenangkan. Padahal bagian ini bisa digunakan sekolah untuk mengarahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran di kelas yang menyenangkan. Di bagian ini bisa ditulis model-model pembelajaran dan kegiatannya di kelas. Misalnya: Model belajar dengan Sing a Song yang kegiatan belajarnya siswa bernyanyi “dua mata saya” disetai menunjukkan anggota badan yang sesuai. Model belajar permainan Angin Bertiup dengan kegiatan belajarnya siswa berpindah bila karakteristik individu yang disebutkan guru ada pada dirinya. Dan lain sebagainya.

  9. Belum adanya elemen penilaian dari setiap kompetensi dasar. Apalagi di kurikulum ini yang akan dinilai banyak berkaitan dengan sikap. Contohnya, elemen penilaian untuk mengetahui seberapa baik siswa sudah memiliki sikap khusuk dalam berdoa. Apabila elemen penilaian ini diserahkan kepada guru untuk merancangnya, bisa saja guru menetapkan bermacam-macam elemen penilaian, misalnya: Saat berdoa siswa tidak bicara dengan temannya, tidak senyum-senyum sendiri, atau siswa berdoa mesti terharu dan sambil mengeluarkan air mata.

  10. Belum ada identifikasi tentang siapa yang menilai hasil belajar siswa. Padalah dalam penilaian otentik, tidak mesti guru yang menilai, semua pemangku kepentingan bisa terlibat dalam penilaian. Dengan demikian, dikhawatirkan implementasi kurikulum baru akan berakhir seperti kurikulum sebelumnya yang lebih mementingkan angka dari penilaian test. Bagaimana mungkin “Siswa terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar” hanya di nilai di sekolah saja. Apakah belajar itu hanya ada di sekolah? Tentunya tidak!
Mengingat banyaknya ketidak-konsistensian dalam silabus yang ditawarkan, Kemendikbud perlu kerja keras untuk menuntaskan perubahan kurikulum ini. Menurut jadwal, kegiatan setelah uji publik adalah sosialisasi dan pelatihan implementasi kepada para guru. Mungkin dari pengalaman yang lalu perlu ada pembahuruan cara, mengingat sudah banyaknya pelatihan yang diberikan namun manfaatnya tetap seperti yang kita rasakan bersama.
Mari kiranya kita dukung bersama, karena perubahan kurikulum merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilakukan dalam mengikuti perkembangan zaman. Terakhir doa disertai harapan kepada Tuhan YME, agar para guru sebagai garda terdepan implementasi kurikulum 2013, benar-benar bisa merubah pelaksanaan pembelajarannya di kelas dengan lebih menyenangkan. Terimakasih.

Jumat, 15 Februari 2013

Legenda Kota Pacitan


Sebagian orang berpendapat asal nama Kabupaten Pacitan berasal dari kata Pacitan yang berarti camilan, sedap-sedapan, tambul, yaitu makanan kecil yang tidak sampai mengenyangkan. Hal ini disebabkan daerah Pacitan merupakan daerah minus, sehingga untuk memenuhi kebutuhan pangan warganya tidak sampai mengenyangkan; tidak cukup (pada masa pemerintahan Sultan Agung (1613-1645) nama tersebut telah muncul dalam babat Momana).

Kota pacitan adalah sebuah kota yang berada di pulau jawa. Pacitan adalah sebuah kota yang berada di karesidenan madiun pada abad ke XV di pacitan telah berkembang agama hindu dan Budha yang berkiblat kepada Kerajaaan Majapahit yang dipimpin oleh ki ageng buwono keling yang bertempat tinggal di Jati Kecamatan Kebonagung (Drs. Ronggosaputro;1980)

Sedangkan islam dipacitan dibawa oleh Ki Ageng Petung (Kyai Siti Geseng) bersama Syeh Maulana Magribi dan Kyai Ampok Boyo (Kyai Ageng Posong) dibantu Kyai Menaksopal dari Trenggalek.

Beberapa prasasti juga ditemukan prasasti jawa kuno yang memperkuat asumsi bahwa Ki Ageng Buwono Keling merupakan penguasa di wengker kidul.

PRASASTI JAWA KUNO

JA PURA PURAKSARA ERESTHA

BHUWANA KELING ABHIYANA

JUWANA SIDDHIM SAMAGANAYA

BHIJNA TABHA MINIGVAZAH

RATNA KARA PRAMANANTU

Artinya : dahulu ada seorang pendekar ternama bernama buwono keling yang telah mencapai kesempurnaan, dalam ilmu kebathinan dan kekebalan. Seorang guru diantara orang bijaksana dan beliau inilah yang menjadi perintis dan pemakrarsa daerah sekitarnya.

Negeri buwana Keling terletak di (Jati Kec. Kebonagung) ± 7 km dari ibukota Pacitan sekarang yang disebut daerah wengker kidul atau daerah pesisir selatan.

Dan ketika dalam perang gerilya 1747-1749 (Perang Palihan Nagari (1746-1755) )melawan VOC Belanda, Pangeran Mangkubumi mengalami kekalahan, beliau disertai 12 orang pengikutnya terus mundur keselatan sambil mencari dukungan orang sakti untuk membantu perjuangan. Tanggal 25 Desember 1749 rombongan tersebut lemah lunglai, dan atas bantuan setroketipo beliau diberi sebuah minuman yaitu buah pace yang telah direndam dengan legen buah kelapa, dan seketika itu juga kekuatan Pangeran Mangkubumi pulih kembali. Daerah itu diingat dengan pace sapengetan dan dalam pembicaraan keseharian sering disingkat dengan pace-tan lalu menjadilah sebuah nama kabupaten Pacitan (Drs. Ronggosaputro;1980)

Setelah Pangeran Mangkubumi menjadi Hamenku Buwono I beliau memenuhi janjinya kepada para pengikutnya yang ketika itu ikut bergerilya. Setroketipo diangkat menjadi Bupati Pacitan ke-2 setelah sebelumnya dijabat oleh Raden Ngabehi Tumenggung Notoprojo . Raden Ngabehi Tumenggung Notoprojo sebelumnya diangkat juga oleh Pangeran Mangkubumi pada tanggal 17 Januari 1750 setelah beliau banyak membantu Pangeran Mangkubumi ketika bergerilya didaerah pacitan. Ketika itu Ngabehi Suromarto menjabat demang Nanggungan dan ketika diangkat bupati bergelar Raden Ngabehi Tumenggung Notoprojo.

Mereduksi Makna Valentine


Banyak versi mengenai asal mula munculnya Hari Valentine. Ada cerita yang menyebutkan Hari Valentine diambil dari seorang yang bernama Santo Valentine yang hidup sekitar abad ke-3 di Roma. Ketika itu Kota Roma di bawah kekuasaan Kaisar Claudius. Santo Valentine tidak begitu menyukai Kaisar Claudius. Rasa ketidaksukaan yang sama juga dirasakan oleh hampir seluruh rakyat Roma. Singkat cerita jadilah Santo Valentine menulis surat dengan kata-kata, “cinta dari Valentine-mu”. Surat itu ditulis pada hari dia akan dihukum mati, 14 Februari 269 M.
Orang-orang Prancis dan Inggris percaya 14 Februari adalah awal musim bagi burung-burung untuk mencari pasangan pasangannya. Bahkan hampir seluruh dunia percaya bahwa bulan Februari adalah bulannya cinta bagi para pasangan. Valentine Days dijadikan momen untuk berbagi kasih sayang. Spirit itulah yang sebenarnya dibawa oleh Santo Valentine.
Sayangnya, makna Valentine Days sepertinya sudah mengalami reduksi. Spirit kasih sayang “dibatasi” hanya pada pacar. Parahnya lagi malam Valentine banyak disalahgunakan beberapa kalangan. Malam Valentine sering dijadikan malam “esek-esek”. Banyak contoh, setiap malam Valentine, para pemuda-pemudi digerebek oleh petugas Satpol PP dan polisi sedangkan merayakan malam Valentine dengan melakukan seks bebas di hotel dan tempat-tempat indekos.
Kondom menjadi komoditas yang paling digemari dan dicari menjelang malam Valentine. Buktinya alat kontrasepsi yang dapat dibeli secara bebas ini laku keras di Pekanbaru. Ini membuktikan betapa telah rusaknya moral pada sebagian kalangan anak muda di negeri ini. Bagi sebagian orang, Valentine Day atau hari kasih sayang kerap diidentikkan dengan berhubungan seks.
Di Kota Pontianak sendiri tingkat penjualan alat kontrasepsi di beberapa apotek dan toko aksesori seks laris manis. Bahkan penjualannya melonjak hingga 500 persen. “Penjualan meningkat semenjak pagi tadi, seperti penjualan di beberapa apotek yang ada di Kota Pontianak yang biasanya 50 pack sekarang bisa jadi 50 pack,” katanya Erlin Sungkar, seorang penjaga salah satu apotek di Kota Pontianak.
Menurutnya fenomena yang terjadi jelang Valentine dan Tahun Baru, selain peningkatan, beberapa apotek yang dekat dengan kampus dan indekosan adalah apotek yang banyak diserbu pembeli, yang notabene adalah anak SMP-SMA dan mahasiswa. “Mirisnya banyak anak-anak kecil SMP dan SMA yang beli dan sudah tidak malu-malu lagi,” tutur Erlin.
Realitas seperti ini tentu menyedihkan. Hilangnya rasa malu pada generasi muda. Fenomena ini sangat mengkhawatirkan. Lebih jauh tentu ini akan berdampak buruk bagi keberlangsungan moral bangsa. Karena itu perlu ada upaya sungguh-sungguh untuk mengembalikan makna Valentine menjadi makna yang lebih positif yang tak melanggar norma-norma kesusilaan.
Spirit Valentine adalah spirit kasih sayang. Kasih sayang bersifat universal, tak hanya dibatasi pada pasangan, pacar, atau keluarga. Cukup dengan cara selalu menghormati dan menghargai sesama. Lagi pula kasih sayang itu tak hanya di tanggal 14 Februari, tetapi setiap hari kita bisa memberikan kasih sayang kepada semua makhluk. (Hadi Wasis)

Rabu, 06 Februari 2013

Cara membuat blog di webblogger

hihihihihihihi....... ni emang bukan post sendiri, tapi punya temen....... (gak nyuri) udah ijin.

smoga ini bisa banyak membantu.....

http://blogavel.blogspot.com/2012/11/cara-membuat-webblogger.html

klau ada ksulitan tanya..... OK...

Minggu, 03 Februari 2013

Hadapi UN dengan Persiapanmu !!!


Dari sekian banyak pelajar SMP, takut akan kehadiran UN yang sudah di depan mata ini. Tetapi beruntunglah kita pada era saat ini. Dengan adanya teknologi yang berkembang pesat pada saat ini, pelajar SMP dapat mencari hal- hal mengenai persiapan UN 2012/2013. Berikut hal mengenai UN :

Kiat Sukses Ujian :
Ujian Akhir Nasional sering dijadikan sosok yang menakutkan bagi para siswa, sebetulnya kalau kita sudah mempersiapkan diri sebaik baiknya kita tidak perlu takut menghadapi ujian tersebut, selain persiapan diri dengan belajar dan menjaga kesehatan tubuh dengan cukup makan dan istirahat, selain itu siapkan alat tulis yang terbaik untuk mengadapi ujian.
1. Persiapkan diri anda dengan belajar dan cukup makan dan istirahat.
2. Perhatikan dan baca dengan teliti instruksi yang diberikan.
3. Gunakan alat tulis yang berkualitas.


Tips memilih Alat Tulis yang baik untuk UN :

Bagaimana memilih pensil yang baik untuk ujian?
· Jangan membeli pensil yang isinya miring karena pensil dengan isi miring dapat dipastikan
  pensil mudah patah saat    digunakan,pilihlah pensil dengan Leads tepat di tengah.
· Jangan membeli pensil dengan isi pensil yang merosot keluar dari pensil, pensil dengan isi
  yang merosot dapat dipastikan akan mudah patah saat digunakan.
· Pilihlah pensil dengan Isi pensil yang besar, Isi pensil yang besar membuat pensil tidak
  mudah patah selain itu pensil dengan isi yang besar akan mempercepat proses melingkari
  jawaban.
· Pilihlah pensil dengan isi pensil yang lebih berkilau, isi pensil yang lebih berkilau akan lebih
  mudah dibaca oleh scanner.
· Gunakan Pensil 2B - For Computer yg telah lulus test OMR Test / Scan Test.
· Pensil yang telah lulus OMR Test dapat dipastikan bahwa isi pensil yang digunakan
  memiliki pencampuran yang sempurna sehingga dari ujung awal sampai akhir pensil
  memiliki grade yang sama yaitu 2B dan dapat dibaca oleh mesin scanner.
 · Pensil mekanik memiliki lead yang lebih keras dan dapat mengakibatkan Lembar Jawaban
   sobek dan bergelombang.

 · Arsirlah jawaban sesuai pada bidang lingkaran yang disediakan, anda bisa menggunakan
   bantuan penggaris khusus ujian untuk mengarsir jawaban dengan rapih.

Bagaimana memilih penghapus yang baik untuk ujian?
· Jangan menggunakan penghapus karet (penghapus yang berwarna merah) karena 
  penghapus ini cenderung mengikis permukaan kertas sehingga bila sering digunakan
  dikhawatirkan dapat melubangikertas.
· Pilihlah Penghapus yang LEMBUT agar tidak merusak permukaan kertas. 

· Penghapus biasa meninggalkan debu/kotoran pada kertas sehingga dapat menganggu
  prosesSCANNING.

· Pilihlah Penghapus Khusus untuk Ujian yang dipastikan tidak meninggalkan kotoran pada
  kertas, karena debu/kotoran yang tertinggal dapat mengganggu proses SCANNING.


Peralatan tambahan untuk keperluan ujian :
· Siapkan Clip Board (Papan Alas Menulis) untuk digunakan di permukaan meja yang tidak
  rata, permukaan yang tidak rata dapat merusak kertas saat proses menghitamkan
  jawaban.
· Gunakan Penggaris Khusus EBTA & SPMB untuk melingkari jawaban dengan rapih. 
· Simpanlah alat tulis anda dalam 1 tempat agar selalu siap saat anda butuhkan.

  Denah Tempat Duduk Ujian Nasional 2012   
      Pada kesempatan kali ini,  Denah bangku atau tempat duduk Ujian nasional atau UN untuk tingkat SMP Sederajat. Tempat duduk untuk peserta ujian nasional 2012 diatur sedemikian rupa dan diacak dengan tujuan meminimalisir kecurangan atau menyontek atau saling memberi kunci jawaban UN 2012 antar peserta UN yang satu dengan peserta Un lainnya. Denah gambar atau gambar bangku peserta UN 2012 ini bisa di lihat pada gambar dibawah ini :


 Denah Urutan Tempat Duduk UN 2012

Denah urutan Paket SoaL
Catatan:
· Dalam 1 ruangan terdiri dari 20 peserta UN
· Terdapat 2 pengawas Un dengan sisitem pengawasan lintas sekolah
· Paket soal terdiri dari 5 paket dengan sistem acak sedemekian rupa
Kita ketahui bersama, bahwa paket soal UN 2012 adalah 5 paket, masih seperti pada ujian tahun sebelumnya. 5 paket ini tidak berarti paket yang satu dengan yang lainnya beda soal ujiannya, melainkan antara paket 1, paket 2, paket 3, paket 4 dan paket 5 yang berbeda adalah terletak pada penomoran soal ujiannya, bukan isinya. Mata Pelajaran yang akan di UN-kan : (1) Matematika, (2) IPA, (3) B. Indonesia, dan (4) B.Inggris.


 JADWAL UJIAN NASIONAL SMP 2012/2013


Formula nilai akhir penentu kelulusan siswa sekolah menengah pertama (SMP) dan sederajat, serta sekolah menengah atas (SMA) dan sederajat, pada UN Tahun Pelajaran 2010/2011 ditetapkan dengan menggabungkan nilai mata pelajaran ujian nasional (UN) dengan nilai sekolah ( Nilai Raport Semester 1 s/d 5 ditambah Nilai Ujian Sekolah)

1. Nilai akhir adalah pembobotan 60 persen nilai UN ditambah 40 persen 
    nilai sekolah.
2. Nilai Akhir minimal 5,5
3. Nilai tiap mata pelajaran minimal 4,00
4. Tidak ada ujian ulangan.

Dari pembobotan di atas, bila seorang siswa meraih nilai 4 pada UN agar dapat lulus maka ia harus meraih nilai sekolahnya 8.

Karena  ( 0,6 x 4 ) + ( 0,4 x 8 ) = 5,6  ( di atas nilai minimal 5,5 )
Jika nilai sekolahnya 7 belum lulus karena :
( 0,6 x 4 ) + ( 0,4 x 7 ) = 5,2  ( di bawah nilai minimal 5,5 ) 

Sehingga dari contoh di atas agar posisinya aman nilai UN adalah 6.

Tulisan di atas sebagai gambaran mengenai formula baru untuk penentu kelulusan UN mendatang, sehingga bagi yang membaca akan lebih peduli lagi  dalam belajar. 

 Demikianlah Informasi yang dapat saya berikan........
Selain belajar, JANGAN LUPA???

Semoga bermanfaat !!!!!!
and SUKSES mengikuti UN 2012/2013 hingga akhirnya LULUSSSSSSS!!!!!!!!!!!!






Gapailah cita-citamu!!!